F

Jumaat, 5 Oktober 2012

[DOA] tatkala mengalami kesedihan

Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. Tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar. Janganlah kamu sedih oleh perkataan mereka. Sesungguhnya kekuasaan itu seluruhnya adalah kepunyaan Allah. Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [QS. Yunus, 10 : 64-65]
Doa dan Adab Tatkala Mengalami Kesedihan yang Mendalam
Kesedihan biasanya timbul karena beberapa faktor :
1. Kurangnya iman dan tawakkal kepada Allah
2. Usaha yang tidak atau belum berhasil
3. Kehilangan sesuatu yang amat dicintainya
4. Cita-cita yang tidak kesampaian
5. Banyaknya hutang yang sulit dibayar
6. Banyaknya tanggungan keluarga yang amat membebani dirinya
7. Terbelenggu orang lain
8. Ketinggalan dalam beramal saleh
9. Kesempatan yang telah disia-siakan
10. Merasa jauh dari Allah, dll.
Bagi orang beriman yang tawakkal, kesedihan tidak boleh berkelanjutan. Karena orang beriman yakin bahwa segala apa yang dimiliki manusia pada hakekatnya hanya titipan sementara dari Allah, yang suatu saat pasti akan dicabut kembali.
Ketika kita mengalami kesedihan yang mendalam dan berkepanjangan, Nabi SAW menganjurkan untuk membaca doa-doa di bawah ini :

Jika kita merasa susah dan sedih, Nabi menganjurkan membaca doa:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ
Laa ilaha ilallaahul ’azhiimul haliimu laa ilaaha ilallahu rabuul ’arsyil ’azhiim, laa ilaaha ilallaahu rabbussamaa waati wa rabbul ardhi wa rabbal arsyil kariim
“Tiada tuhan melinkan Allah Yang Maha Besar lagi Maha penyantun. Tiada tuhan melainkan Allah Pengatur ‘Arsy Besar. Tiada tuhan melainkan Allah Pengatur langit, Pengatur bumi dan Pengatur ‘Arasy mulia.” (H.R. Bukhari-Muslim)
Jika kita sedang menghadapi urusan penting, Nabi menganjurkan untuk membaca

يا حي يا قيـوم برحمتك أستغيث
Yaa hayyu yaa qayyuum. Birahmatika Astaghist
“Ya Allah yang Maha Hidup, Ya Allah yang Maha Mengatur. Kumohon pertolongan dengan rahmat-Mu” (H.R. Tirmidzi)

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Laa ilaha illa anta. Subhanaka innii kuntum minazhaalimiin
“Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”(Q.S.Al-Anbiya : 87)

اللهم إني عبدك ابن عبدك ابن أمتك ناصيتي بيدك ماض في حكمك عدل في قضاؤك أسألك بكل اسم هو لك سميت به نفسك , أو أنزلته في كتابك, أو علمته أحدا من حلقك, أو استأثرت به في علم الغيب عندك أن تجعل القرأن ربيع قلبي ونور صدري وجلاء حزني وذهب همي
“Ya Allah, aku ini adalah hamba-Mu, putera dari hamba-Mu, selanjutnya putera dari umat-Mu. Ubun-ubunku berada dalam genggaman-Mu, menerima segala putusan-Mu, dan memandang adil apa juga hukum-Mu. Aku mohon denganasma apa juga yang Engkau sebutkan terhadap diri-Mu, atau Engkau turunkan pada kitab-Mu, atau pernah Engkau ajarkan kepada salah seorang di antara makhluk-Mu, atau Engkau simpan dalam perbendaharaan ghaib dari ilmu-Mu, agar Al-quran itu Engkau jadikan kembang hatiku, cahaya dadaku, pelenyap duka dan penghilang susahku.” (H.R. Ahmad dan Ibnu Hibban)
Adab Agar terhindar dari Kesedihan
1. Meluruskan kembali keyakinan bahwa Allah-lah pengatur segala ciptaan-Nya
2. Kita yakini bahwa Allah pasti memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya
3. Kita yakini bahwa segala ujian pasti untuk meningkatkan keimanan, menghapus dosa, meninggikan derajat, dan mendekatkan hamba-Nya ke sisi-Nya.
4. Kita yakini bahwa setiap orang sudah diqadar rezkinya, ada yang diluaskan dan ada yang disempitkan
5. Keluasan dan kesempitan rezki di dunia bukan ukuran kemuliaan seseorang di hadapan Allah
6. Setiap jatah rezki seseorang pasti akan diberikan oleh Allah sebelum orang itu dicabut nyawanya, oleh karena itu tidak boleh berikhtiar dengan terlalu memaksakan diri dan usaha yang tidak halal. Sabda Nabi SAW :

إن روح القدوس نفث في روعي أنه لن تموت نفس حتى تستكمل رزقها و أجلها
فاتقوا الله و أجملوا فى الطلب
“Sesungguhnya malaikat Jibril berbisik dalam hatiku, bahwa seseorang tidak akan mati sehingga ia menyelesaikan (jatah) rezki dan ajalnya. Karena itu bertakwalah kepada Allah dan baik-baiklah dalam berusaha mencarinya.” (H.R. Ibnu Hibban)
7. Bagi orang beriman, ketenteraman hati hanya ada pada dzikir kepada Allah. Maka tiada yang dicari selain mendekatkan diri kepada Allah
8. Bagi orang beriman, menderita dalam ketaatan adalah sebuah kenikmatan hidup.
9. Mendawamkan shalat malam, shalat hajat dan shaum sunnat
10. Mendawamkan doa-doa di atas setiap saat, terutama ba’da shalat fardhu, shalat tahajjud dan shalat hajat, sebagaimana janji Allah melalui Rasul-Nya, Allah akan menghilangkan kesedihan dan menyelesaikan segala urusan.
11. Jika kesedihan itu karena hutang-hutang yang susah terbayarkan, maka Nabi mengajarkan doa berikut:

اللهم اكفني بحلالك عن حرامك وأغنني بفضلك عمن سواك
“Ya Allah, cukupilah kebutuhanku dengan yang halal dengan menghindarkan yang haram, dan jadikanlah daku berkecukupan demi kemurahan-Mu daripada selain-Mu” (H.R. Tirmidzy)

اللهم إني أعوذبك من الهم والحزن, و أعوذبك من العجز والكسل,
وأعوذبك من الجبن والبخل وأعوذبك من غلبة الدين وقهر الرجال
Allahumma inni a’uudzubika minal hammi wal hazan, wa a’uudzubika minal ‘ajiz wal kasali, wa a’uudzubika minal jubni wal bukhli wa a’uudzubika min ghalabatid dayni wa qahrir rajali
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa susah dan duka, dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah dan malas, dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir, serta aku berlindung kepada-Mu dari hutang yang tak terbayar dan dari belenggu orang lain.” (H.R. Abu Umamah dan Abu Sa’id)

[DOA] setelah shalat faRdhu

Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.
(Q.S. Al Ahzab, 33 : 42-43)
1. Apabila Rasulullah SAW berpaling dari shalatnya, maka beliau :
a. Membaca Istighfar 3 X
b. Membaca dzikir berikut :
اللهم أنت السـلام ومنك السلام تباركت يا ذاالجلال ولإكرام
Allohumma antassalam, waminkassalam, tabarokta yaa dzaljalali wal ikraam
“Ya Allah, Engkaulah Salam, dan daripada-Mu kesejahteraan, serta Maha Besar kebaikan-Mu, ya Allah yang mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan.” (H.R. Jamaah selain Bukhary)
2. Rasulullah s.a.w bersabda: Kamu bertasbih سُبْحَانَ اللهُ bertakbir اللهُ أَكبرُ dan bertahmid الحمدُ لِاللهُِ setiap kali setelah selesai dari sembahyang sebanyak tiga puluh tiga kali (H.R. Bukhari-Muslim)
3. “Barangsiapa setiap selesai shalat membaca Tasbih 33 kali, membaca tahmid 33 kali, takbir 33 kali hingga jumlahnya 99, lalu mencukupkan dengan bacaan:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Laa Ilaaha Illalloh wahdahu laasyariikalah lahulmulku walahulhamdu wahuwa ‘alaa kulli syaiin qadiir
Maka diampunilah dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan sekalipun (H.R. Ahmad, Bukhari, Muslim dan Abu Daud)
4. Berdoa Setelah Dzikir
Ada banyak sekali doa-doa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dan semua doa itu sangat baik untuk dibaca setiap selesai shalat. Namun di sini hanya akan dituliskan beberapa doa saja.
اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
“Ya Allah! Tidak ada siapa yang boleh menghalangi apa yang Engkau berikan, tidak ada siapa yang dapat memberi apa yang Engkau tegah dan tiada siapa yang berkuasa memberikan manfaat selain daripadaMu” (H.R. Bukhari-Muslim)
اللهم أعني على ذكرك وشكرك و حـسن عبادتك
“Ya Allah, bantulah saya untuk senantiasa berdzikir kepada-Mu, senantiasa mensyukuri ni’mat-Mu dan senantiasa membaguskan ibadah kepada-Mu.” (H.R. Ahmad, Abu Daud dan Nasai)
اللهم أجرني من النار
(7x)
“Ya Allah, lindungilah aku daripada api neraka) dibaca 7 kali tiap ba’da shalat (Maghrib dan Shubu) (H.R. Muslim)

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ أرد إلى أرذل العمر
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدنباَ وَأَعُوذُ بِك مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِِ
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari sifat penakut dan aku berlindung kepada-Mu dari mencapai umur yang suburuk-buruknya (kepikunan) dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia dan aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur.” (H.R. Bukhari dan Tirmidzy)
اللهم إني أسألك علما نافعا ورزقا واسعا وعملا متقبلا
“Ya Allah, aku mohon kepada-Mu agar diberi ilmu yang manfaat, rezeki yang luas, dan amalan yang diterima.” (H.R. Ahmad, Ibnu Syaibah, dan Ibnu Majah)
Adab-adab Berdoa Di sekitar Shalat Fardhu
a) Berdoa dengan perut yang diisi dengan yang halal (H.R. Ibnu Mardawaih)
b) Menghadap kiblat (H.R. Al-Bukhary)
c) Memperhatikan saat yang tepat untuk berdoa, seperti di tengah malam dan sehabis shalat fardhu (H.R. Turmudzy) (Lihat Bab Awal buku ini)
d) Mengangkat kedua tangan setentang kedua bahu (H.R. Abu Daud)
e) Memulai dengan istighfar, memuji Allah, dan membaca shalawat (H.R. Muslim, Abu Daud, Turmudzy, dll)
f) Harus ada sikap tawadhu’ (rendah hati) dan tadharru’ (rendah diri) dan rasa takut (Q.S. 7: 205)
وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (Q.S. Al-A’raf : 205)
g) Menyederhanakan suara, antara bisik-bisik dengan suara keras (Q.S. 17 : 110)
Firman Allah :
وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا
“Janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu (doamu) dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu”
h) Tidak berdoa untuk keburukan atau memutus tali silaturahmi (H.R. Ahmad)
i) Tidak terburu-buru, maka doanya tidak akan dikabulkan. Terburu-buru maksudnya, belum waktunya dikabulkan lalu berkata : “Saya sudah berdoa terus tetapi belum dikabulkan”.
j) Berdoa tidak boleh setengah hati dan berkata kepada Allah : “Sekiranya Engkau mengendaki/sekiranya Engkau mau………….” (H.R. Abu Daud)
k) Memilih kalimat-kalimat yang luas maknanya, tidak tertuju kepada kepentingan yang sesaat dan ruang lingkupnya sempit (H.R. Ibnu Majah)
Misalnya : perkataan pangkat, jabatan, lulus ujian diganti kebaikan dunia, Perkataan uang, materi tertentu diganti dengan rezki yang luas, Perkataan badan langsing, kurus, kuat, dll diganti dengan kesehatan, Perkataan pintar, ilmu tinggi diganti dengan ilmu yang manfaat, Perkataan anak yang bergelar tinggi diganti dengan anak yang saleh
l) Jangan mendoakan diri, keluarga, anak, harta, pelayan dengan doa yang buruk (H.R. Jabir)
m) Isi doanya dimulai dari mendoakan diri sendiri dulu, baru untuk yang lain (H.R. Tirmidzy)
n) Menyapu muka dengan kedua telapak tangan setelah selesai berdoa. Hadits-hadits tentang ini semuanya lemah. Namun Hafizh Ibnu Hajar berkata bahwa karena banyaknya hadits tersebut , maka derajatnya bisa hasan. Imam Nawawy berkata bahwa menyapu muka untuk dipakai sendiri dibolehkan (Al-Adzkar : 175). Wallahu A’lam.

[DOA] mOhOn kesembuhan dan kesehatan

“…(yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku,, dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku, dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali), dan Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat.”
(QS. Asy Syu’araa’, 6 : 78-82)
اللهم عافني في بدني اللهم عافني سمعي اللهم عافني بصري
اللهم إني أعوذبك من الكفر والفقر. اللهم إني أعوذبك من عذاب القبر لا إله إلا أنت
Allahumma ‘afnii fii badanii, Allahumma ‘afnii sama’ii, Allahumma ‘afnii basharii, Allahumma inni A’udzubika minal kufuri wal faqri. Allahumma inni a’udzubika min ‘adzaabil qabri. Laa ilaaha illa anta.
“Ya Allah sembuhkan badanku, Ya Allah sembuhkanlah pendengaranku. Ya Allah sembuhkan penglihatanku. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari adzab Kubur. Tiada tuhan selain Engkau.”(H.R. Abu Daud )
أسألك العفو و العافية وحسن اليقين والمعافاة فى الدنيا والأخرة
“Aku bermohon kepada-Mu ampunan, kesehatan, baiknya keyakinan. Dan sembuhkanlah aku (dari sakit) di dunia dan akhirat.” (H.R. An-Nasai)

Adab ketika Sakit
1. Penyakit itu cobaan dari Allah, maka harus diterima dengan ikhlas
2. Bersabar akan membantu kesembuhan
3. Tetap salat dengan sekemampuannya
4. Selalu berdzikir kepada Allah
5. Berusaha mengobati penyakitnya
6. Tidak berobat kepada dukun atau paranormal
7. Memohon kesembuhan dengan banyak berdoa

[DOA] mOhOn dimudahkan segala uRusan

bismillahhiRRahmaniRRahim
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”
(QS. Al Baqarah, 2 : 286)
رَبَّنَا ءَاتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
Robbanaa aatinaa minladunka rohmataw wahayya lanaa min amrinaa rosyada
“Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”. (Q.S. Al-kahfi : 10)

Links:

[dO'a mOhOn dibeRi kemudahan]
http://doa-doa.blogspot.com/2005/09/doa-mohon-diberi-kemudahan.html
  • Baik sekali dibaca oleh para pejuang muda yang menegakkan agama Allah agar mendapatkan keberhasilan dan kesuksesan. Karena doa tersebut adalah doa yang dibaca pemuda Ashhab al-Kahfi
[dOa beRi kekuatan hadapi kesukaRan]
http://www.nuclearmalaysia.gov.my/puspanita/backup1/penawanita/sejahteraminda/Microsoft%20Word%20-%20Doa%20beri%20kekuatan%20hadapi%20kesukaran.pdf
  • Doa adalah ibadat dan tanda pengabdian diri kepada Allah kerana memohon kepada-Nya membuktikan pengiktirafan bahawa hanya Allah yang Maha Berkuasa memenuhi segala hajat manusia.
  • Doa juga boleh menjadi kekuatan seterusnya mendatangkan kemudahan kepada umat Islam untuk berhadapan dengan kesukaran seperti sabda Rasulullah SAW bermaksud: “Doa itu senjata orang mukmin.”
  • Kita digalakkan meminta apa saja kepada Allah dengan bahasa yang mudah, namun perlu menunjukkan kesungguhan melalui usaha mencari ayat doa yang sesuai memenuhi kehendak hajat yang ingin disampaikan kepada-Nya.
  • Sebaik-baik doa disertakan dengan kesungguhan serta keikhlasan orang yang mengucapkannya memastikan hajat dipinta dimakbulkan Allah.
[istidjRaj]
http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=7&id=248635&kat_id=105&kat_id1=232&kat_id2=235
  • Berhati-hatilah saat keinginan kita dipenuhi, namun pada saat bersamaan kita banyak melakukan maksiat. Berhati-hatilah saat urusan kita dimudahkan Allah, saat kekayaan mudah kita dapatkan, di tempat kerja kita dipromosikan, penyakit seakan enggan menghampiri tubuh kita, dsb. Namun pada saat bersamaan kualitas ibadah kita semakin menurun, jarang ingat kepada Allah, jarang shalat berjamaah dan mulai berani melakukan maksiat. Boleh jadi, kemudahan yang kita dapatkan menjadi awal datangnya bencana. Itulah yang disebut istidjraj (menyungkun).
  • Seseorang dikatakan sukses bila pengabulan doa dan kemudahan hidup yang ia dapatkan semakin mendekatkan dirinya dengan Allah dan membuatnya semakin rendah hati. Kesulitan hidup yang membuat dekat dengan Allah, jauh lebih tinggi nilainya daripada pengabulan doa dan kemudahan yang membuat diri menjadi sombong.
[sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan]
http://sumeleh.wordpress.com/2007/02/22/sesungguhnya-setelah-kesulitan-ada-kemudahan/
  • Allah berfirman :” Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan atau keputusan kepada kita dari sisiNya. Kata ‘Asa (mudah-mudahan), dalam kamus Allah itu merupakan suatu kepastian, bukan seperti mudah-mudahan dalam bahasa lisan makhluk, yang tak pasti.
  • Allah berfirman : ” ‘Asaa antakrahuu syaiaan,wahuwa khairullakum “. Bisa jadi sesuatu yang kamu benci itu,malah disebalik itu ia baik untukmu. Begitupun sebaliknya,.” Bisa jadi suatu yang sangat kamu cintai, ia tak baik dan menjadi mudharat untukmu juga “.
[dOa ORang yang mempunyai masalah sulit]
http://aminari.wordpress.com/2007/05/20/doa-orang-yang-mempunyai-masalah-sulit/
[peRbanyakkan dOa kukuhkan hubungan dengan Allah]
http://www.brunet.bn/news/pelita/17jan/khutbah.htm
  • Sesungguhnya berzikir dan beribadat kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan memohon rahmat dan perlindungan-Nya adalah salah satu jalan atau usaha ke arah mendekatkan diri kepada-Nya serta tanda meningkatnya taqwa dan keimanan kita kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Dengan sentiasa berdoa ianya membuktikan bahawa kita ini adalah makhluk yang lemah, hina tiada daya serta sentiasa mengharapkan pertolongan dari Allah Subhanahu Wata’ala. Di samping itu kita akan sentiasa berada di sisi Allah Subhanahu Wata’ala dengan memperolehi rahmat dan keredaan-Nya, dimudahkan dalam segala pekerjaan dan urusan serta dijauhkan dari bala dan bencana.
  • Banyak orang berdoa, tetapi pada masa yang sama secara sedar atau tidak ada di antaranya yang masih melakukan perkara-perkara yang menjadi penyebab kepada doanya ditolak dan tidak diterima Allah Subhanahu Wata’ala.
  • Yang menjadi punca atau sebab doa tidak diterima: [1] mengabaikan perintah Allah Subhanahu Wata’ala dan larangan-Nya, [2] Tidak memelihara makan, minum dan pakaian sama ada ianya berpunca daripada yang halal ataupun daripada sumber yang tidak halal, [3] Mengabaikan tanggungjawab mengajak manusia berbuat kebaikan dan mencegah kemungkaran (amar makruf nahi mungkar), [4] Tidak bertaubat dan memohon keampunan terhadap dosa-dosa yang telah dilakukan, [5] Cepat berputus asa dan mudah menyangka doa tidak dimakbulkan akibat tidak sabar menghadapi ujian dari Allah Subhanahu Wata’ala, [6] Tidak bersungguh-sungguh semasa berdoa, hati lalai dan tidak yakin akan dimakbulkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala.
[langkah-langkah untuk menang]
http://www.almanhaj.or.id/content/1566/slash/0
  • Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” [Asy-Syura : 30]
  • Faktor-faktor menang melawan musuh: [1] TAUHID, IMAN SHALIH, [2] SIAPA YANG MENOLONG AGAMA ALLAH, NISCAYA ALLAH AKAN MENOLONGNYA, [3] SABAR DAN TAQWA, [4] SETIAP ORANG YANG TERANIAYA [DIZALIMI] MENDAPAT JANJI PERTOLONGAN DARI ALLAH, APALAGI JIKA IA SEORANG MUKMIN YANG BERTAQWA, [5] MENGIKUTI AGAMA SECARA BENAR, [6] PERSELISIHAN ADALAH SEBAB KEGENTARAN DAN KEKALAHAN, [7] MELAKUKAN PERSIAPAN UNTUK BEPERANG.
[agaR dimudahkan melunasi hutang]
http://asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=417
[nasehat dalam menghadapi musibah ; gempa bumi dan bencana alam]
http://www.almanhaj.or.id/content/2045/slash/0
  • musibah-musibah yang terjadi pada masa-masa ini di beberapa tempat termasuk ayat-ayat (tanda-tanda) kekuasaan yang digunakan untuk menakut-nakuti para hambaNya. Semua yang terjadi di alam ini, (yakni) berupa gempa, longsor, banjir dan peritiwa lain yang menimbulkan bahaya bagi para hamba serta menimbulkan berbagai macam penderitaan, disebabkan oleh perbuatan syirik dan maksiat. Maka wajib bagi setiap kaum Muslimin yang mukallaf dan yang lainnya, agar bertaubat kepada Allah Azza wa Jalla, konsisten diatas diin (agama)Nya, serta waspada terhadap semua yang dilarang.
  • Disunnahkan juga menyayangi fakir miskin dan bershadaqah kepada mereka.
[janji Allah bagi ORang yang akan menikah]
http://www.perpustakaan-islam.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=114
  • Bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri. Hiduplah sesuai ajaran Islam dan Sunnah Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang sholeh, jadilah wanita yang sholehah.
  • Yang perlu ditekankan kepada para pemuda dalam masalah pernikahan ini adalah kesanggupan untuk memberi nafkah, dan terus bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga.
  • Bagi siapa saja yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan pertolongan dari Allah.
  • Dalam berdoa perhatikan adab dan sebab terkabulnya doa. Diantaranya adalah ikhlash, bersungguh-sungguh, merendahkan diri, menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dll. Perhatikan juga waktu-waktu yang mustajab dalam berdoa. Diantaranya adalah berdoa pada waktu sepertiga malam yang terakhir, pada waktu antara adzan dan iqamah, pada waktu turun hujan, dll.
  • Perhatikan juga penghalang terkabulnya doa. Diantaranya adalah makan dan minum dari yang haram, juga makan, minum dan berpakaian dari usaha yang haram, melakukan apa yang diharamkan Allah, dan lain-lain.
  • Mintalah tolong kepada Allah dengan sabar dan shalat. Tentunya agar datang pertolongan Allah, maka kita juga harus bersabar
  • Harus tetap berbaik sangka kepada Allah dan yakinlah bahwa sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
  • Agar Allah Tabaraka wa Ta’ala menolong kita, maka kita tolong agama Allah.
-perbanyakamalmenujusurga-
File DOA | 164kB
Download kumpulan artikel

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR


رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
“..Rabbi aw zi’niy an asykura ni’matakallatiy an’amta ‘alayya wa’alaa waalidayya wa an a’mala shaalihan tardhaahu wa adkhilniy birahmatika fiy ‘ibadikashshaalihiin..”
“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (Q.S. An-Naml : 19)

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“..Rabbi aw zi’niy an asykura ni’matakallatiy an’amta ‘alayya wa’alaa waalidayya wa an a’mala shaalihan tardhaahu wa ashlihliy fii dzurriyyatiy inniy tubtu ilayka wa inniy minal muslimiin..”
“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni`mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. (Q.S. Al-Ahqaf : 15)

Firman Allah SWT:
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al-Baqarah, 2 : 152)
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (QS. Al-Baqarah, 2 : 172)
“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS. Ali ‘Imran, 3 : 145)
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim, 14 : 7)
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. an-Nahl, 16: 18).
“Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”. (QS. An-Naml, 27 : 40)
“Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.” (QS. Al-Qashash, 28 : 73)
“Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezki kepadamu; maka mintalah rezki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada- Nyalah kamu akan dikembalikan.” (QS. Al-‘Ankabuut, 29 : 17)
Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (Q.s. Luqman, 31 : 12)
Fabiayyi aalaa rabbikumaa tukadzdzibaan?
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
tiga puluh satu kali Allah SWT menyatakan hal ini dalam Al-Qur’an…

[DOA] mempeROleh anak yang shaleh..

bismillahhiRRahmaniRRahim
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
[QS. Al Mu'minuun (23) ayat 13-14]
Dalam Al-QuRan ada bebeRapa dOa yang biasanya diamalkan Oleh paRa Nabi dan ORang-ORang Saleh untuk mempeROleh anak saleh. Tiga dOa di antaRanya adalah:

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
RObbi hablii minladunka dzuRRiyatan thOyybatan innaka samii’ud du’aa..
“Ya Tuhanku, beRilah aku daRi sisi Engkau seORang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha PendengaR dO`a”.(Q.S. Ali ImRan : 38)


رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
RObbi hablii minash shaalihiin..
“Ya Tuhanku, anugeRahkanlah kepadaku (seORang anak) yang teRmasuk ORang-ORang yang saleh.”(Q.S. As-shaffaat: 100)

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
RObbanaa hablanaa min azwaajinaa wa dzuRRiiyaatinaa quRROta a’yun, waj ‘alnaa lil muttaqiina imaamaa..
“Ya Tuhan kami, anugeRahkanlah kepada kami isteRi-isteRi kami dan ketuRunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi ORang-ORang yang beRtakwa.” (Q.S. Al-FuRqan : 74)
Adab BeRdOa MempeROleh Anak Saleh:
1. ORang tua haRus mewaRiskan sifat-sifat kesalehan.
2. ORang tua haRus menciptakan suasana amaliah agama di Rumahnya.
3. ORang tua haRus membeRi teladan yang baik di Rumahnya.
4. ORang tua haRus membeRsihkan diRinya dan haRtanya daRi hal-hal yang haRam.
5. ORang tua haRus menjauhi maksiyat dan dOsa-dOsa besaR.
6. BeRdOa secaRa khusyu dan istiqamah.
7. MempeRbanyak salat malam dan shaum sunat.

BILAL SHALAT JUM’AT

Tata Cara Dan Bacaan Bilal Shalat Jum’at
bilal shalat jumat BILAL SHALAT JUM’AT  
1. Setelah masuk waktu sholat dluhur atau biasanya setelah beduk berhenti, lalu bersiaplah seorang bilal shalat jum’at dengan pakaian yang rapi, jangan hanya memakai kemeja lengan pendek saja. Kemudian siap-siap Adzan I diawali dengan membaca :
doa adzan I BILAL SHALAT JUM’AT  
2. Lalu adzan I sampai selesai
Setelah adzan I selesai kemudian bilal shalat jum’at membaca :
shalat qobliyah jumat1 BILAL SHALAT JUM’AT  
3. Lalu mengerjakan sholat sunat qobliyyah jum’at
Setelah sholat sunat dikerjakan, maka bilal jum’at berdiri lagi menghadap jama’ah sambil membawa tongkat mengucapkan:
masyirol BILAL SHALAT JUM’AT  
4. Pada waktu khotib naik mimbar, bilal jum’at memberikan tongkat atau semacamnya sambil membaca shalawat :
tongkat BILAL SHALAT JUM’AT  
kemudian langsung membaca doa pada waktu khotib masih berdiri sebelum salam :
doa khotib masih berdiri BILAL SHALAT JUM’AT  
5. Lalu khotib salam dan duduk.
Kemudian bilal shalat jum’at adzan II . Setelah selesai adzan, khotib mulai khotbah I.
6. Sebelum khutbah II pada waktu khotib duduk antara dua khutbah, bilal shalat jum’at membaca:
doa bilal duduk diantara dua khutbah2 BILAL SHALAT JUM’AT Atau membaca sholawat :
allahumma.....waala ali sayyidna muhammad BILAL SHALAT JUM’AT  
Selesai khutbah kedua bilal shalat jum’at kemudian iqomah.

Usrah Ainshams Mesir Patani