Dalam
bulan Sya’ban ada satu malam yang oleh Allah diberikan keistimawaan dan
keberkahan di dalamnya, yaitu malam Nisfu Sya’ban (malam pertengahan
bulan Nisfu Sya’ban). Hal ini sebagaimana di sabdakan Rasulullah yang
maknanaya: “jika datang malam Nisfu Sya’ban maka dirikanlah shalat malam dan berpuasalah pada esok harinya” (HR. Ibnu Majah).
Sabda Rasulullah ini menunjukkan keistimewaan malam pertengahan bulan
Sya’ban (Nisfu Sya’ban) Rasulullah menganjurkan kepada umatnya untuk
mengisi malam tersebut dengan shalat malam, puasa pada esok harinya dan
juga dengan memperbanyak dzikir, wirid serta mengingat mati, hari
kebangkitan dari kubur dan hari perhitungan (hisab) semua amal perbuatan
manusia, dimana orang-orang yang beriman dan bertaqwa akan beruntung
dan orang yang kufur dan dzalim akan merugi. Membaca surat yasin 3 kali
pada malam nisfu Sya’ban dengan ikhlas dan benar adalah amal perbuatan
yang baik dan yang membacanya akan mendapatkan pahala dari Allah ta’ala.
Namun sebenarnya tidak ada satu hadits pun yang menjelaskan tentang
kesunnahan membaca surat yasin pada malam ini secara khusus.
Ada
satu catatan penting berkaitan dengan tradisi di sebagian masyarakat
kita pada malam nisfu Sya’ban, yaitu tentang do’a yang biasa di baca
oleh sebagain masyarakat pada malam ini. Do’a tersebut perlu diluruskan
karena berkaitan dengan masalah tauhid atau keimanan terhadap taqdir
Allah ta’ala. Doa itu berbunyi:
اَللّهُمَّ
ِإنْ ُكْنتَ َكَتْبتَنِي ِفىْ أُمِّ اْلِكَتاِب َمْحُرْومًا أَوْ
َمْطرُوْدًا أَوْ ُمقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرّزْقِ فَامْحُ أَللَّهُمَّ
بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِي وَحِرْمَاِني وَطَرْدِي وَإِقْتَارَ رِزْقِي
Makna doa yang perlu
di luruskan tersebut adalah: “Ya Allah, jika Engkau telah menetapkan
aku dalam kitab-Mu sebagai orang yang terhalang, tersingkirkan atau yang
yang terkurangi rizkinya. Maka hapuslah ya Allah dengan karunia-Mu
kesengsaraan, keterhalangan, ketersingkiran dan kekurangan rizkiku…”.
Doa ini tidak ada yang meriwayatkan dengan riwayat yang shahih dan doa
tersebut mangandung makna seakan-akan taqdir Alllah dapat berubah,
padahal umat islam sepakat sebagaimana yang di nash alqur’an maupun
hadits bahwa taqdir Allah, kehendak Allah tidak dapat di ubah dengan
sesuatu apapun, karena perubhan menandakan baharunya sesuatu sedangkan
Allah dan sifat-sifat-Nya adalah azali (tidak memiliki permulaan) dan
abadi (tidak memiliki penghabisan). Artinya taqdir Allah tidak berubah
Kelebihan malam nisfu sya'ban
Berikut Hadis – Hadis yang menerangkan kelebihan malam Nisfu Sya’ban1. Dari sayyidina Ali: Baginda Rasulullah SAW maksudnya: Apabila datang malam nisfu sya’ban maka beribadahlah di malamnya dan puasalah di siang harinya sesungguhnya Allah menurunkan rahmatNya dan para Malaikatnya pada malam itu dan berkata siapa yang minta rezeki ku beri, siapa meminta keselamatan aku pelihara, siapa yang hendak sesuatu maka akan ku kabulkan sampai terbit fajar.
2. Dari Muaz bin jabal, Bersabda baginda RasulullahuSAW maksudnya: pada malam nisfu sya’ban menurunkan Allah akan RahmatNYA dan para malaikatnya maka mengampuni Allah akan Dosa-dosa hambanya.
Di riwayatkan bahawa pemindahan semua perkara dari lauhil mahfuz pada malam nisfu sya’ban dan selesai pada malam lailatul Qadar Di serahkan urusan rezeki pada Malaikat Mikail urusan perang/gempa/bencana pada Malaikat Jibril , urusan amal pada Malaikat penghulu langit dunia dan urusan Musibah pada Malaikat maut.
3. Daripada sayyidah Aisyah berkata:
Malam nisfu sya’ban aku terbagun dan rasulullah tidak ada di sampingku maka aku cari dan ternyata baginda ada di pekuburan sambil memandang ke langit kemudian berkata sungguh Allah menurunkan rahmatNya dan MalaikatNya ke langit dunia pada malam nisfu sya’ban dan mengampuni dosa hambanya
4. Daripada Sayidah Aisyah berkata:
Rasulullah berdiri sembahyang dan kemudian sujud sangat lama sehingga aku menyangka beginda telah wafat. Was – was aku melihat sedemikian maka aku gerak-gerakan hujung kaki beliau maka bergeraklah. Kemudian aku kembali ke rumah dan ketika beginda selesai dari sembahyang, Baginda datang dan berkata: ” tahukah kamu malam apakah ini?
Berkata Aisyah: Allah dan Rasulnya yang lebih tahu
Berkata Baginda : Malam ini adalah malam Nisfu sya’ban sesungguhnya Allah Memandang dan mengampuni Hamba-hambanya pada malam ini.
5. Dari Naufal al bakali bahwasanya sayidina Ali keluar rumah pada malam nisfu sya’ban dan memandang kelangit sambil berkata keluar pada malam nisfu sya’ban nabiullah Daud alaihissalam dan memandang kelangit dan berkata Ya Allah sesungguhnya malam ini adalah malam mustajab do’a tidak berdo’a seseorang melainkan engkau kabulkan.
6. Diriwayatkan dari Ka’ab al ahbar berkata:Faedah amalan pada Nisfu Sya’ban
Sesungguhnya Allah Mengutus malaikat Jibril pada malam nisfu sya’ban ke syurga dan memerintahkan dihiaskan syurga. Allah melepaskan dari api neraka pada malam ini hambanya sebanyak bilangan bintang di langit, sebilangan hari dan malam di dunia, sebilangan daun-daun pepohonan, seberat gunung-gunung dan sebilangan pasir-pasir.
7. Pada malam Nisfu Sya’ban Allah menambahkan air Zam Zam.
Disunatkan menghidupkan dan menghidupkan malam Nisfu sya’ban dengan beribadah seperti sembahyang sunat tasbih, Baca Alquran, Berzikir, Selawat, dan Berdoa dengan niat:
1. Panjang umur sihat wal’afiat dalam taat dan ibadah kepada Allah.
2. Selamat dari pada musibah, bala, penyakit, wabak penyakit.
3. Minta rezeki yang halal dan kaya hati dari sekalian makhluk dan mati dalam keadaan husnul khatimah baik kesudahan.
4. Dan sekurang-kurangnya pada malam Nisfu Sya’ban beribadah dengan mengerjakan Solat Isyak berjamaah dan Solat Subuh berjamaah.
Ya Allah,Ya Rahman,Ya Rahim..
Jika Engkau takdirkan panjang usiaku
Tetapkanlah aku di jalanMu
Agar aku istiqamah menjejaki keredhaanMu
Teguh menjalankan perintahMu,tunduk pada ketentuanMu.
Jadikanlah diri ini orang yang selalu menjauhi laranganMu.
Agar tidak sia-sia sisa umurku berlalu…
Amin.
0 ulasan:
Catat Ulasan